Powered By Blogger

Senin, 20 Juni 2011

Sambung Nyawa, Gynura procumbens (Lour.) Merr.


Famili : Goodeniaceae
Batang memanjat, rebah, atau merayap, bersegi, gundul, berdaging, hijau keunguan, menahun. Daun berbentuk helaian daun, bentuk bulat telur, bulat telur memanjang, bulat memanjang, ukuran panjang 3,5 - 12,5 cm, lebar 1- 5,5 cm, ujung tumpul, runcing, meruncing pendek, pangkal membulat atau rompang. Tepi daun rata, bergelombang atau agak bergigi. Tangkai daun 0,5 cm sampai 1,5 cm. Permukaan daun kedua sisi gundul atau berambut halus.
Perbungaan dengan susunan bunga majemuk cawan, 2- 7 cawan tersusun dalam susunan malai (panicula) sampai malai rata (corymb), setiap cawan mendukung 20-35 bunga, ukuran panjang 1,5- 2 cm, lebar 5-6 mm. Tangkai karangan dan tangkai bunga gundul atau berambut pendek, tangkai karangan 0,5- 0,7 cm. Brachtea involucralis dalam berbentuk garis berujung runcing atau tumpul, panjang 0,3 - 1 cm. Lebar 0,6 - 1,7 cm, gundul, ujung berwama hijau atau coklat kemerahan.
Mahkota merupakan tipe tabung, panjang 1 - 1,5 cm, jingga kuningan atau jingga. Benang sari berbentuk jarum, kuning, kepala sari berlekatan menjadi satu.
Buah berbentuk garis, panjang 4 - 5 mm, coklat. Daun mempunyai susunan dan fragmen yang sesuai dengan sifat anatomi keluarga tumbuhan bunga matahari (Asteraccae = Compositae).

Digigit ular/serangga
Gunakan daun dan umbi tumbuhan Sambung nyawa 1 batang, kunyit sebesar telur ayam 1 biji. Kunyit dikupas, dicuci kemudian ditumbuk bersama bahan lain hingga lembut. Tempelkan pada luka dan dibalut dengan air bersih.

Muntah darah/Perdarahan rahim
Gunakan pohon Sambung nyawa dan umbinya 1 batang, kunyit 1 jari, kayu secang (tua) yang telah diserut 1/4 genggam. Kunyit dikupas, diiris tipis, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan air 2 gelas hingga tinggal 1 1/2 gelas. Angkat dan saring, diminum 2 kali sehari ½ gelas.

Bisul
Gunakan daun Sambung nyawa segar 8 gram dicuci, ditumbuk sampai lumat. Kemudian ditempelkan pada bisul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar