Cenderawasih Bidadari Halmahera, Semioptera wallacii
Burung Bidadari Halmahera, Semioptera wallacii adalah jenis cendrawasih berukuran sedang, sekitar 28cm, berwarna cokelat-zaitun. Cendrawasih ini merupakan satu-satunya anggota genus Semioptera. Burung jantan bermahkota warna ungu dan ungu-pucat mengkilat dan warna pelindung dadanya hijau zamrud. Cirinya yang paling mencolok adalah dua pasang bulu putih yang panjang yang keluar menekuk dari sayapnya dan bulu itu dapat ditegakkan atau diturunkan sesuai keinginan burung ini. Burung betinanya yang kurang menarik berwarna cokelat zaitun dan berukuran lebih kecil serta punya ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan.
George Robert Gray dari Museum Inggris menamai jenis ini untuk menghormati Alfred Russel Wallace, seorang naturalis Inggris dan pengarang buku The Malay Archipelago, orang Eropa pertama yang menemukan burung ini pada tahun 1858.
Burung Bidadari Halmahera adalah burung endemik kepulauan Maluku dan merupakan jenis burung cenderawasih sejati yang tersebar paling barat. Makanannya terdiri dari serangga, artropoda, dan buah-buahan.
Burung jantan bersifat poligami. Mereka berkumpul dan menampilkan tarian udara yang indah, meluncur dengan sayapnya dan mengembangkan bulu pelindung dadanya yang berwarna hijau mencolok sementara bulu putih panjangnya di punggungnya dikibar-kibarkan.
Karena umum ditemukan di rentang habitatnya yang terbatas, burung Bidadari Halmahera dievaluasi beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Paradisaeidae
Genus : Semioptera
Spesies : S. wallacii
Nama binomial : Semioptera wallacii, Gould, 1859
Tidak ada komentar:
Posting Komentar