Powered By Blogger

Senin, 26 September 2011

Planet Nibiru dan Masa Zaman Es


Planet Nibiru dan Masa Zaman Es



Kalangan “orang dalam” di NASA, DoD (badan inteligensi militer), SETI maupun CIA sudah memprediksikan, kalau 2/3 dari penduduk planet bumi akan punah, ketika terjadi pergantian kutub, yang disebabkan kedatangan Planet X.

Sisa populasi yang bertahan hidup, terancam bahaya kelaparan dan radiasi elemen, dalam jangka waktu 6 bulan setelah kejadian ini. Semua operasi rahasia menyadari kenyataan ini, dan sudah menyiapkan diri mereka. Konon, Vatikan juga mengetahui hal tersebut. Namun sayangnya, masyarakat luas dibiarkan begitu saja tanpa informasi, dibiarkan terlena dengan kehidupan sehari-hari, tanpa punya kesempatan untuk menyiapkan diri menghadapi bencana ini.



Ada apa sebenarnya?
Bocornya segelintir informasi dari kalangan “orang dalam” dan para pengamat, membuat publik mulai tertarik akan hal ini. Kenapa bencana ini begitu dirahasiakan dari masyarakat luas? Jika sampai membuat kegemparan global, maka akan mempengaruhi pasar uang serta mengakibatkan lumpuhnya perekonomian dunia.

Seharusnya masyarakat luas diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri. Saat ini, kalau kita jeli mengamati perkembangan bencana alam, jumlah kejadian bencana alam semakin banyak. Ini diakibatkan koneksi plasmatic elektromagnetis antar planet. Matahari konon memiliki kembaran yang gelap (versi gelapnya matahari). disitulah lokasi mengorbitnya Planet X. Tepat diantara matahari dan kembarannya.


Kembaran matahari tidak terlihat dengan mata kita
tapi para ilmuwan sudah menemukannya. Dalam “Illustrated Science & Invention Encyclopedia” volume ke 18, terbitan tahun 1987-1989, sudah dicantumkan soal keberadaan kembaran matahari ini.

Sekelompok ilmuwan Rusia mengadakan rangkaian pertemuan di tahun 2000, untuk mendiskusikan planet X. Hal ini menjadi sumber berita Reuter dengan headline “Kejadian di tahun 2003” (diterbitkan Kantor Berita Reuter, edisi 13 September 2000)
Inti pertemuan tersebut adalah mengenai musibah kedatangan Planet X, yang keberadaannya sudah di monitor dari observatori Rusia. Para ilmuwan bertanya-tanya, jika ini terjadi, akankah Rusia masih tetap ada?

Ilmuwan Andrei Shukshin menyatakan, dalam pertemuan ini juga dibahas tentang pengurangan jumlah penduduk global secara besar-besaran, akibat peristiwa ini.

Yang pasti, Planet X memang ada dan mengorbit. Tapi, akankah bertabrakan dengan bumi? Ini yang masih dipelajari.


Di Observatori St.Petersburg Rusia, pengamatan seputar Planet X berlangsung intensif. Ilmuwan disana menamai planet ini dengan sebutan “Raja Sun” atau “Bintang Yang Besar”. Tak banyak ilmuwan yang bersedia membagi informasi soal planet ini, karena kekhawatiran akan menimbulkan kepanikan global. Dan banyak pegawai NASA yang diam-diam membuat “home dome” yaitu rumah khusus, dengan konstruksi khusus, yang bersifat tahan topan badai, tahan gempa dan angin tornado. “Home dome” harus dibangun di area perbukitan, jauh dari pantai.

Planet X juga dikenal dengan nama Nibiru, atau disebut “Wormwood”, merupakan benda angkasa luar yang paling sering disebut sejak jaman kuno.

Setelah mengorbit selama 3600 tahun, planet ke 10 ini akan datang lagi. Dampak kedatangan Planet X terhadap bumi, sudah dicatat nenek moyang kita ribuan tahun lalu. Ilmu Geologi dan Arkeologi juga mencantumkannya.


Simpang Siur Planet X
Untuk mencegah kepanikan soal Planet X, banyak observatorium yang kini “tiba-tiba” tertutup untuk umum. Petugas observatorium bahkan tak mau mengarahkan teleskop ke konstalasi bintang Orion. Banyak alasan dibuat, supaya orang tak mempercayai kenyataan ini, kenyataan tentang Planet X.

Adler Planetarium & Astronomy Museum in Chicago maupun Hayden Planetarium di Rose Center for Earth and Space, New York seringkali tertutup untuk umum, dengan berbagai alas an, juga di banyak negara.

Planet X memang sengaja dibuat seperti mitos konyol, omong kosong yang membingungkan. Kenapa? Supaya tak terjadi kepanikan massal. Banyak situs di internet yang mengabarkan informasi palsu seputar Planet X.


Berikut, beberapa informasi yang KELIRU soal Planet X :
-         Planet X bisa jadi tak pernah ada, karena tak ada bukti kuat tentang keberadaannya. Kalaupun ada, munculnya pasti hanya sekali dalam sekian juta tahun. (Ini jenis informasi yang paling banyak kita jumpai)
-         Planet X memang ada, tapi tak akan muncul di era (jaman) kita.
-         Planet X memang ada, dan akan menghampiri bumi. Tenang saja, jangan panik, karena itu hanya kejadian biasa. Tidak akan ada bencana.


Fakta Planet X
Massa Planet X begitu besar, dengan kutub magnetis yang memiliki kadar plasma tinggi dan pancaran energi yang begitu dahsyat, PASTI mengakibatkan kerusakan hebat pada planet yang dilewatinya.

Biasanya beberapa tahun sebelum kedatangan planet X, gelombang elektromagnetik Planet X mengakibatkan perubahan-perubahan besar pada planet yang akan dilewatinya. Ini bisa dilihat pada perubahan iklim dahsyat yang melanda Planet Bumi.

Aktivitas gempa dan vulkanis mengalami perubahan 3 hingga 4 dekade sebelum kedatangan Planet X. Sejak tahun 1996, perubahan cuaca di Bumi mencatat rekor tertinggi.
Berbagai bencana alam, mulai dari gempa, aktivitas vulkanik dan perubahan elektromagnetis begitu tajam peningkatannya, namun datanya selalu “diperhalus” untuk masyarakat luas.


Pemanasan Global?
Masuk akal, kalau perubahan cuaca dibilang sebagai akibat dari pemanasan global. Tapi, apakah perubahan pada siklus matahari juga akibat pemanasan global? Sama sekali tak ada kaitannya!
99% tata surya kita terbuat dari konsentrasi plasma hingga ke level atomic. Planet adalah plasma yang memiliki kepadatan tertentu. Kembalinya Planet X ke system solar kita mengakibatkan perubahan konsentrasi elektrikal pada energi plasma di SEMUA planet yang ada, di tata surya kita.

Menurut pandangan ilmuwan Rusia, perubahan aktivitas vulkanik dan gempa meningkat sebanyak 400 sampai 500 persen sejak tahun 1975. Perubahan ini tidak hanya terjadi di bumi saja, tapi juga pada semua planet. Setiap planet di tata surya kita mengalami peningkatan aktivitas dan perubahan cuaca.

Banyak fakta yang tidak diterbitkan oleh media. Dr.Dmitriev menyatakan bahwa planet-planet lain juga mengalami perubahan. Contohnya: atmosfir di Mars kini semakin tebal, begitu juga di Bulan. Kini ada lapisan Natrium setebal 6000 kilometer yang sebelumnya tak pernah ada.

Lapisan atas atmosfir bumi juga mengalami perubahan kadar HO. Hal yang sama sekali tak ada hubungannya dengan pemanasan global, dampak CFC ataupun akibat polusi. Bukan itu saja, medan magnetik planet-planet juga mengalami perubahan.
Beberapa planet bertambah terang. Venus contohnya, terlihat semakin terang bercahaya. Jupiter bahkan memiliki radiasi energi yang berbentuk seperti tabung yang terhubung dengan bulannya.

Uranus dan Neptunus baru saja mengalami perubahan kutub. Saat pesawat Voyager 2 melintasi Uranus dan Neptunus, perubahan kutub terjadi di bagian Utara dan Selatan Planet.

Rangkaian perubahan yang terjadi di tata surya kita, dapat dibagi dalam 3 kategori :
-         perubahan medan energi
-         perubahan pijar
-         perubahan atmosfir

Pada periode tahun 1963 hingga 1993, jumlah peristiwa bencana alam meningkat 410 persen. Dan bencana-bencana terdahsyat terjadi 9 tahun belakangan. Dr.Dmitriev menemukan bahwa medan magnetik matahari meningkat 230 persen sejak tahun 1901.

Jadi, yang mengalami perubahan bukan hanya planet Bumi. Hanya sedikit kalangan yang menyadari fakta ini. Di Akademi Sains Nasional Siberia, Rusia, khususnya di Novosibirsk, berlangsung penelitian terhadap matahari. Dan Dr.Dmitriev dengan takjub mengemukakan bahwa, matahari bertambah terang 1000 persen dibanding sebelumnya, dan masih terus bertambah terang.


Melihat Planet X
Hanya teleskop terbesar (yang dijaga ketat) bisa digunakan untuk melihat Planet X. Sejumlah observatorium kecil di dunia mencatat keberhasilan melihat Planet X di awal tahun 2001.

Dr.Harrington, rekan sejawat dari Ilmuwan dan arkeolog Zecharia Sitchin, yang pertama meyakini keberadaan NIBIRU atau Planet X berdasarkan catatan kuno orang Sumeria, meninggal mendadak akibat kecelakaan. Diduga ini disebabkan keberanian Harrington mengekspos penemuan planet ke 10 yang dikenal dengan nama Planet X ini, guna melengkapi teori Sitchin.

Sejak peristiwa ini, para ilmuwan memilih tutup mulut dan tak mau bicara banyak soal Planet X dan aktivitasnya. Saat Zecharia Sitchin menerbitkan buku yang didasari tulisan terjemahan bangsa Sumeria Kuno, Sitchin menyatakan ada 12 planet di tata surya kita. Saat buku diterbitkan (tahun 1970an), Teori Sitchin ditertawakan. Tapi, saat satu persatu temuan ilmuwan membuktikan bahwa Teori Sitchin benar, statement Sitchin mulai diawasi ketat.
Dalam bukunya, “The 12th Planet”, Sitchin menulis tentang legenda “Komet Kiamat” atau “Nemesis” yang muncul secara periodic dan menciptakan kehancuran.


Zaman Es
Ingatkah pelajaran di Sekolah Menengah tentang Zaman es? Kisah ini merupakan petunjuk bahwa Planet Bumi senantiasa mengalami perubahan periodic. Dan yang dimaksud bukan hanya perubahan kutub saja.

Ingat fosil gajah mammoth beku yang ditemukan di Kutub? Saat diteliti, dalam lambungnya masih ada tanaman tropis yang baru saja dimakan. Ini membuktikan, mammoth tersebut membeku dalam sekejap! Istilah zaman es bukan berarti perubahan yang bertahap, tapi instant.


Zaman Es Akan Terulang Lagi
Baca tulisan ini dengan seksama. Kita sedang menjelang zaman es, bukan pemanasan global. Sebab, kita bukanlah penyebab terjadinya Pemanasan Global.

Dalam kadar maksimal, hanya 3 % gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan umat manusia. Jumlah CO2 dalam udara saat ini menyerap hampir semua radiasi yang ada. Jadi, tak ada hubungan antara kaitan jumlah kadar CO2 dan radiasi. 17.000 orang imuwan menandatangani petisi yang menyatakan bahwa CO2 yang dihasilkan manusia bukanlah penyebab pemanasan global. Peningkatan kadar CO2 sebanyak 30 % persen di atmosfir kita dalam 100 tahun terakhir adalah akibat kenaikan suhu laut. Dan naiknya temperature laut disebabkan meningkatnya gempa dan aktivitas vulkanik.

Saat ini, Kutub Artik memiliki suhu yang cukup dingin untuk mengakibatkan Zaman Es. Yang dibutuhkan cuma tambahan kelembaban sedikit saja, untuk menghasilkan lebih banyak salju. Saat ini dengan meningkatnya temperatur air laut akibat pergerakan vulkanik, kelembaban semakin meningkat di Kutub Artik.
Data ini tidak dimuat oleh media massa. Besar kemungkinan, kita semua akan mengalami Zaman es.


Kenapa Ini Sangat Penting?
Planet X ada di sistem kita. Tapi keberadaannya diragukan. Saat ketemu, langsung ditutup-tutupi.
Soal matahari gelap (dark sun) yang merupakan kembaran matahari kita.Keberadaan dark sun memang nggak banyak dibahas oleh para astronom. Karena, kalau orang mulai fokus ke dark sun, dengan sendirinya akan menemukan Planet X. Karena Planet X mengorbit diantara matahari dan matahari gelap.


Analoginya :
Kita melihat rumah & kebun di malam hari. Hanya bagian2 yang diterangi lampu taman kan, yang kelihatan? Kalau berdiri depan pagar rumah, apa tikus yang berada di pojok taman, tak diterangi lampu juga keliatan? Pasti nggak. Yang kelihatan cuma yang diterangi lampu taman. Seperti inilah kondisi tata surya kita, jika diamati dari bumi. Makanya sekarang NASA juga memiliki teleskop Infra Merah.


Pergeseran Kutub
Pada 2012 pembalikan kutub akan terjadi di bumi. Ini artinya Kutub Utara akan berubah pindah ke Kutub Selatan. Secara ilmiah ini hanya bisa dijelaskan dengan fakta bahwa bumi akan berputar atau berotasi dengan arah sebaliknya, bersamaan dengan terjadinya bencana yang besarnya belum diketahui.

Di banyak buku-buku dikatakan bencana alam yang sangat besar yang akan mendera bumi dalam beberapa waktu ke depan yang tidak terlalu lama lagi.

Diasumsikan oleh sebagian besar orang dan ilmuwan secara umum bahwa bumi berotasi secara stabil. Laporan-laporan mengerikan mengenai malapetaka yang terjadi sebelumnya seharusnya telah menjadikan semuanya lebih jelas.

Eksplorasi historis mengenai kosmologi (cabang ilmu metafisika yang berhubungan dengan alam dan semesta) di buku-buku sebelumnya ditemukan pada terjemahan tulisan hieroglif, pemecahan kode-kode, penemuan pembalikan daya magnetis matahari, pembelajaran peta-peta kuno, peng-kode-an ulang petunjuk-petunjuk astronomis, riset geologis, dan penemuan arkeologis di jaman modern.
Seperti kebiasaan jam berjalan secara normal, pembalikan kutub bumi secara tiba-tiba adalah sesuatu yang normal. Hasilnya adalah kehancuran dunia, dan didukung dengan bukti2 paleo magnetis dan manuskrip kuno

Pembalikan kutub adalah salah satu proses dalam siklus harmonisasi medan magnet pada matahari. Pembalikan kutub dapat dihitung dengan tepat dengan berdasar pada teori siklus bintik matahari atau teori medan magnet, yang banyak dikuasai oleh bangsa Maya dan mesir kuno. Rahasia-rahasia ini disimpan di Labyrinth of Hawara, sebuah tempat sangat besar yang memiliki 3000 ruangan.

Kehidupan setelah pembalikan kutub adalah kehidupan horor dan benar-benar horor.

Semua keamanan yang kita miliki, makanan, transportasi dan obat-obatan akan hilang dalam satu kali ledakan saja, semuanya hilang kedalam ketidakadaan.

Tidak ada yang lebih mengerikan dari hal ini, ini lebih buruk dari mimpi buruk.

Lebih destruktif daripada perang nuklir yang gudang senjatanya diledakkan dalam satu kali ledakan saja. Apakah anda menangkap faktanya?

Bumi akan dihancurkan secara total, dan akan lebih parah dari yang bias kita bayangkan.

Kelaparan yang mengerikan, dingin dan sakit, dan lebih dari itu semua akan menjadi keseharian anda, tanpa harapan penyembuhan dan perbaikan secara cepat, karena semua pengetahuan dan sumber-sumbernya akan dihancurkan secara total. Ini akan menjadi realitas pada keseharian kita setelah pembalikan kutub.


Teka-Teki Medan Magnet
Ribuan tahun lalu, para pendahulu kita mengetahui bahwa jika medan magnet ini miring, maka akan terjadi kehancuran seluruh dunia.

Sekarang para ilmuwan masih belum mengetahui banyak tentang mekanisme yang membangkitkan medan magnet bumi. Tidak ragu lagi bahwa kelanjutan eksistensi kita bergantung pada ini. Ahli geologi, astronot dan ahli fisika hanya tahu sedikit mengenai hal ini.

Jadi apa yang perlu diketahui oleh para profesor kita? Secara singkat, skenarionya seperti ini : sebuah inti berotasi di tengah bumi. Dikelilingi oleh lapisan besi cair, di atasnya kerak bumi terus mengalir. Seluruh struktur ini tampak seperti dinamo yang sedang berputar. Dan, lapisan besi cair berotasi pada medan elektrostatik matahari serta melakukan pengisian tenaga secara otomatis.

Bagaimanapun juga hal ini tidak efisien, pengeluaran tenaga elektrik lebih banyak daripada pemasukannya. Seperti baterai yang hampir kosong sehingga susah untuk di charge dan menjadi semakin mudah dan cepat lelah. Inilah situasi baterai medan magnet bumi. Karena alasan inilah orang melihat kekuatan medan magnet menyusut sebanyak 60 % selama lebih dari 2000 tahun terakhir.

Pada level ini tidak ada waktu yang tersisa kecuali hanya beberapa dekade saja, dan kemudian terjadilah pembalikan kutub. Tapi tidak ada seorang pun yang mengetahui bagaimana proses terjadinya, ataupun konsekuensi yang akan terjadi, sebaliknya dengan bangsa Maya dan mesir kuno yang mengetahui konsekuensi-konsekuensi mengerikan. Ilmu pengetahuan mereka, agama mereka dan way of life mereka benar-benar didasarkan pada hal tersebut. Mereka menerjemahkan pengetahuan mereka dalam angka-angka suci dan arsitektur mereka.

Dari beberapa legenda dan teori siklus bintik matahari suku maya, kita dapat mengkonstruksi ulang penyebab pembalikan kutub. Hal ini telah lama diketahui ketika sinar menyorot magnet, maka kutub magnet itu akan bertukar tempat.

Bumi kita adalah magnet besar, dengan kutub selatan dan utara. Sirkuit pendek dengan sorot sinar, atau magnet, dapat berakhir pada bencana pembalikan kutub. Ini artinya kutub utara akan bertukar tempat dengan kutub selatan.
Tapi apa yang dapat menyebabkan ini?
Kekuatan apa yang cukup kuat untuk menghentikan rotasi bumi dan membalikkan rotasinya?
Hanya satu yang dapat melakukan ini, yaitu Matahari.

Anda tahu, di dalam The Orion Prophecy, dikatakan bahwa medan magnet matahari mengalami perubahan drastis setiap 11500-12000 tahun. Begitu mencapai titik puncak, daya magnet tersebut akan berbalik secara instan.

Kesemrawutan akan membarengi fenomena ini dan sebuah awan plasma yang sangat besar dan luas terlempar ke luar angkasa, kemudian gelombang kejut partikel-paartikelnya mencapai planet kita dan terjadilah pembalikan kutub


Dengan kekuatan yang belum diketahui sinar matahari menyerang planet kita dan menyebabkan hubungan pendek yang besar. Itulah kebenaran besar di balik pembalikan kutub bumi.
Tapi bagaimana kita secara ilmiah menggambarkan fakta ini?
Apa penyebab fisik secara pasti yang menyebabkan pembalikan kutub matahari ini?

Dalam buku Earth Under Fire, tepatnya pada bab yang berjudul Solar Storms and Geomagnetic Flips. Seorang ahli astronomi Paul la Violette menulis “perputaran medan magnet telah dibuktikan melalui eksperimen. Dengan menembakkan partikel dalam jumlah besar ke magnet bipolar (yg memiliki 2 kutub). Partikel-partikel ini ditangkap pada medan magnet dan menyebabkan ‘ring-stream’ (aliran cincin) pada magnet tersebut. Pada saat tertentu aliran ini kecepatannya bertambah besar sampai medan magnet berbalik secara total”

Dalam skenario yang sama medan magnet bumi dapat berbalik dengan cara yang sama. Para ahli astronomi tahu bahwa badai partikel matahari dapat menekan medan magnet bumi dan menaikkan kekuatannya secara bertahap. Ketika partikel matahari mencapai bumi, partikel-partikel elektromagnetis akan bergerak dalam lintasan spiral sepanjang garis magnetis dari kutub utara sampai kutub selatan dan balik lagi. Ketika melewati poros utara-selatan, partikel-partikel itu akan bergerak ke arah garis katulistiwa. Ketika sampai disitu partikel-partikel itu akan bergabung dan membentuk sebuah cincin arus yang super kuat.

Cincin arus menghasilkan medan magnet yang hebat yang berlawanan dengan medan magnet bumi. Untuk menghadang medan magnet bumi, kita memerlukan sinar matahari yang ratusan kali lebih kuat daripada yang terkuat dari yang pernah kita lihat sekarang. Pada pembalikan medan magnet matahari pada derajat ini akan dicapai.

Bukan saja akan terjadi pembalikan kutub, tapi bumi akan mulai berputar pada arah yang sebaliknya. Ini dapat terjadi ketika cincin arus menekan inti bumi di arah yang berlawanan.

Semua orang tahu bahwa ketika kita merubah kutub elektrik motor, motor tersebut akan belok menuju arah yang lain. Hal ini juga berlaku bagi bumi. Ketika ada hubungan pendek dari luar, inti bumi tidak dapat berbuat apa-apa selain berputar pada arah sebaliknya.


Pembinasaan dan Kehidupan Baru
Kita berharap semoga bencana ini tidak hanya berakibat pada kehancuran besar pada kehidupan di bumi, namun juga pada kelanjutan eksistensinya. Bagaimanapun juga ini terdengar susah untuk dipahami.

Medan magnet bumi tidak terjadi secara alami. Fungsi utamanya adalah untuk melindungi kita dari radiasi kosmik sinar matahari. Tanpa medan magnet ini, kehidupan secara praktis merupakan sesuatu yang mustahil, kehidupan di planet kita akan musnah. Semua akan terbakar, radiasi radioaktif mematikan akan mendera permukaan bumi

Jadi sekarang kita akan berbicara mengenai dualitas yang tidak kompatibel. Di samping banyak mahluk hidup yang akan musnah, kehidupan juga terus akan berjalan, karena baterai bumi yang sudah terlalu lelah akan diisi ulang oleh sinar matahari.

Selama ribuan tahun medan magnet bumi akan menjadi stabil, melindungi tumbuhan dan hewan dari radiasi yang merusak. Ketika melakukan ini baterai bumi akan habis kembali dan siklus kehancuran lain akan mengikuti diikuti dengan penciptaan dan mutasi baru.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar