Powered By Blogger

Minggu, 14 Agustus 2011

Greges Otot, Equisetum debile Roxb.


Tumbuh ditempat terbuka atau sedikit ternaungi, berkumpul pada tanah lembah berpasir dan berbatu-batu yang banyak digenangi air, sepanjang aliran air di pegunungan, tepi sungai, selokan atau di rawa-rawa. Herba ini dapat ditemukan dari 300-2.700 m dpl.
Tanaman pakuan yang tumbuh tegak atau tumbuh ke atas diantara tumbuhan lain, tinggi sekitar 1 m. Pangkal kadang merayap, ujung berjuntai, batang agak lemas, berongga dengan diameter 2-10 mm, bergaris-garis, beruas panjang.
Cabang-cabang berkarang keluar dari buku-bukunya, selalu hijau dengan akar rimpang yang merayap. Daun keluar di atas buku, tersusun berkarang, kecil, lancip, berbentuk sisik dan merupakan sebuah kelopak tipis. Kantong spora terletak di ujung batang, berupa bulir, panjang 1-2,5 cm bentuknya lonjong dengan ujung yang tajam. Daun spora berbentuk perisai segi enam, bertangkai,di tengah-tengah berangkai dan susunannya berkeliling. Perbanyakan dengan spora.

Tulang patah
Bila kedudukan tulang baik, ambil 2 batang herba segar seutuhnya, dicuci lalu ditumbuk halus, remas dengan air garam secukupnya. Ramuan ini dipakai untuk menurap bagian yang cedera, lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari.

Hepatitis, wasir
30 g herba,greges otot direbus, minum sebagai teh.

Radang mata
Greges otot, biji boroco (Celosia argentea L.), bunga chrysant (Chrysanthemum indicum), kulit sejenis jangkrik (Cryptotympana atrata = cicada), masing-masing 10 g, rebus. Setelah dingin disaring, minum.

Rematik
15 g herba kering dan sebutir asam (Tamarindus indica) direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum pagi dan sore hari, sampai sembuh.

Wasir
30 g herba segar greges otot dicuci bersih lalu digiling halus. Tempelkan pada wasirnya.

Perhatian: Pemakaian lama, dapat mengganggu fungsi ginjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar