Powered By Blogger

Selasa, 18 Oktober 2011

Planet Mars


Planet Mars
Langit planet mars yang biru
Mars selalu identik dengan warna merah. Kita pasti berpikiran kalau planet ini merupakan planet berwarna merah yang panas dan terik. Tapi tahukah Anda bahwa planet Mars yang terkenal dengan warna merahnya itu ternyata mempunyai langit yang berwarna biru, sama seperti langit yang ada di bumi. Selama bertahun-tahun kita mengenal planet Mars yang berwarna merah lewat foto-foto yang dirilis NASA tahun 1976. Planet Merah, itulah julukan yang diberikan orang selama puluhan tahun kepada planet Mars.

Planet yang terkenal dengan warna merah ini dikarenakan foto-foto yang dirilis NASA yang menunjukkan warna merah pada hampir setiap unsur di planet itu. Mars juga digambarkan sebagai planet yang tidak ramah dengan badai debu berwarna merah. Karakteristik ini juga telah digambarkan di beberapa film science fiction seperti “total recall” dan “red planet“. Namun ternyata planet merah tersebut tidaklah semerah yang kita bayangkan.

Banyak spekulasi yang muncul kenapa pihak NASA menyembunyikan fakta tersebut selama bertahun-tahun. Ada yang mengatakan hal tersebut karena kesalahan teknis, ada juga yang mengatakan foto Mars berwarna merah diambil saat terjadi badai debu di Mars sehingga tampak merah. Pada tanggal 10 Januari 2004, departemen JPL NASA yang bertanggung jawab atas wahana spirit rover menyelenggarakan konferensi pers di Pasadena, California. Pada konferensi itu, mereka menunjukkan sebuah foto Mars terbaru yang diambil oleh wahana spirit, foto Mars dengan langit berwarna biru.

Hal ini tentunya sangat mengejutkan. Pada tahun-tahun sebelumnya, NASA hanya merilis foto Mars dengan langit berwarna merah. Setelah konfrensi pers JPL itu, NASA memberikan alasannya, “Jika pada saat wahana mengambil foto sedang terjadi badai debu di Mars, maka foto akan menjadi merah”.

Dengan pernyataan ini, NASA mengakui bahwa Mars memang memiliki langit berwarna biru seperti bumi. Namun anehnya, mengapa selama ini NASA hanya merilis foto Mars dengan langit merah? Mungkinkah ada sesuatu yang ditutup-tutupi? Dan mengapa baru tahun 2004 NASA mengungkapkan semuanya? Ada yang mengatakan bahwa foto Mars yang menunjukkan langit berwarna biru adalah foto yang mengalami kesalahan filterisasi warna. Dengan kata lain, kesalahan teknis. Namun tidak demikian menurut Richard Hogland dan Mike Bara.

Menurut mereka, dua jam setelah foto pertama dari Viking tiba, seorang teknisi NASA tiba-tiba mendapat perintah dari Administrator NASA, Dr. James Fletcher, untuk menghancurkan semua negatif film yang menunjukkan langit biru pada planet Mars. Gambar-gambar yang lain kemudian diubah menjadi hampir merah total untuk menunjukkan seakan-akan tidak ada kehidupan di Mars.

Menurut buku Richard C Hogland dan Mike Bara, NASA memang sengaja merahasiakan fakta tersebut. Buku tersebut berjudul “Dark Mission: The Secret History of NASA” yang menceritakan bahwa NASA dengan sengaja telah mengubah warna langit pada planet Mars. Sayang sekali, pertanyaan ini belum terjawab hingga sekarang. Namun konon para astronom di teleskop Hubble telah lama mengobservasi bahwa Mars memang memiliki langit berwarna biru. Walaupun begitu, beberapa ilmuwan tetap membela NASA. Menurut mereka, NASA tidak mengubah warna langit. Perbedaan warna terjadi karena proses filterisasi yang tidak sempurna pada wahana penjelajah Mars.
Hal apa yang melatarbelakangi pernyataan NASA, kita tidak tahu apakah NASA ingin mencoba menutupi kenyataan kalau planet Mars itu sama seperti planet bumi yang juga memiliki penghuni atau makhluk yang tinggal di planet tersebut.

Planet Mars memiliki gunung terbesar di seluruh sistem tata surya
Gunung tersebut dinamakan “Olympus Mons” dan berupa gunung yang tidak aktif. Tingginya 15.5 mil dengan diameter 372 mil. Sebagai perbandingan, tinggi Gunung Everest sekitar 5 mil. Planet Mars juga memiliki jurang terbesar di sistem tata surya kita yang disebut “Valles Marineris” dengan panjang 2500 mil dan kedalaman 4 mil.



Orang-orang selalu berpikir tentang kehidupan di Planet Mars karena keberadaan kanal yang terlihat pertama kali oleh astronom. Inilah sebabnya kenapa orang-orang selalu berpikir serangan makhluk luar angkasa berasal dari sini, dan bukan di Planet Jupiter atau Venus. Sebenarnya, Planet Mars merupakan salah satu planet yang sulit dihuni karena suhunya yang membeku, angin matahari dan hampir tidak ada atmosfer. Kanal yang terlihat oleh astronom pada awal-awal pengamatan berbentuk garis lurus yang diyakini para ahli terdapat air di sana. Kanal di Planet Mars Kanal di Planet Mars

Planet Mars memiliki cuaca yang paling ganas di sistem tata surya kita. Di sana terdapat badai angin yang ganas, badai debu dan tornado kecil. Pada tahun 2001, badai debu yang sagat besar menutupi seluruh permukaan planet selama beberapa hari menurut di bumi. Peneliti agak bingung mengapa planet dengan sedikit atmosfer dapat memiliki badai seperti itu. Mereka tidak tau apa yang menyebabkan badai, tetapi di sana terdapat lebih banyak badai ketika Planet Mars lebih dekat dengan matahari. Dan pada ujung bagian lebih jauh dari orbit, terdapat awan es yang terbuat dari karbondioksida dan debu. Ini juga merupakan hal yang aneh mengingat Planet Mars tidak terdapat permukaan air.

Telah dilakukan pencarian kehidupan di Planet Mars dan juga pencarian air. Setelah bertahun-tahun penelitian untuk setiap retakan di permukaan planet sebagai bukti dari keberadaan air, para peneliti akhirnya menemukannya. Misi Phoenix menemukan bahwa terdapat endapan es dalam jumlah besar di bawah permukaan planet. Gambar mikroskopis batuan yang menunjukkan ada air di Planet Mars

Kutub-kutub planet Mars kemungkinan bukanlah satu-satunya tempat di mana air es bersembunyi di planet itu. Dari penemuan terbaru, astronom memprediksi bahwa es juga hadir di kawah-kawah yang ada di sekitar garis katulistiwa Mars.
Temuan ini disebut-sebut dapat memberikan dampak signifikan terhadap eksplorasi planet Mars di masa depan. Nantinya, es tersebut berpeluang dapat dimanfaatkan sebagai penyambung hidup ketika manusia mulai ada yang ditugaskan di sana.


Menggunakan gambar-gambar yang diambil oleh Mars Global Surveyor dan Mars Reconnaissance Orbiter, David Shean, Planetary Geologist dari Malin Space Science Systems di San Diego, Amerika Serikat menyebutkan, tampaknya ada banyak material yang kaya akan es terkubur di dasar setidaknya 38 kawah di kawasan Sinus Sabaeus, yang ada di dekat katulistiwa Mars.
“Sangat mengherankan bahwa hal-hal seperti ini tidak disadari sebelumnya meski sudah ada ratusan ribu foto-foto resolusi tinggi yang diambil selama 15 tahun terakhir,” kata Shean, seperti dikutip dari Space, 2 Februari 2011. “Ini bukti bahwa planet Mars memang penuh dengan kejutan.”

Dari penelitian-penelitian terdahulu, kutub planet Mars diperkirakan menyimpan es. Akan tetapi, iklim di planet itu terlalu keras bagi kelangsungan air. Udara di sana sangat tipis sehingga jika ada es di permukaan planet akan segera menguap.

“Sejak lama kami telah melihat gambar-gambar yang menunjukkan bahwa tampak material yang kaya akan es di dasar kawah di kedua kutub Mars,” kata Shean. “Yang mengherankan, ternyata material yang sama juga ditemukan di khatulistiwa planet itu,” ucapnya.
Shean menyebutkan, jika ada es yang terkubur di khatulistiwa, tampaknya ia menyimpan catatan penting terhadap kondisi iklim di masa lalu Mars yang sangat ingin dianalisa oleh ilmuwan.
Lebih lanjut, Shean menyebutkan, kawasan khatulistiwa jauh lebih menarik untuk dijadikan tujuan untuk eksplorasi di masa depan dibandingkan dengan kutub karena mendapatkan lebih banyak sinar matahari dan memiliki temperatur yang lebih hangat.
“Khatulistiwa cocok untuk kendaraan penjelajah bertenaga matahari,” kata Shean. “Namun demikian, eksplorasi masa depan juga membutuhkan air sebagai sumber pendukung kehidupan,” ucapnya.
Temuan es di kawasan khatulistiwa planet Mars tersebut dipaparkan di jurnal Geophysical Research Letters.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar